Ms. B: "Panggil Aku B" by Fira Basuki
My rating: 3 of 5 stars
1301st - 2011
Di kalangan keluarga, semua orang memanggilku Tris. Karena anak paling bontot, panggilannya jadi De Tris. Dus, saking nempelnya panggilan itu, malah dianggap begitulah namaku, sehingga ada yang memanggilku Kak Detris, Tante Detris, atau malah De Detris... Redundansi deh, kayak Bank BRI, Bank BCA, Bank BNI... Sudah begitu, biasanya di luar keluarga inti, tidak ada yang tahu nama di akte kelahiran, ijazah, dan KTP-ku. Pernah kejadian sedang nginap di rumah uwak, ada teman menelepon ke rumah, langsung dijawab oleh uwak dengan tegas "Oh, maaf salah sambung. Tidak ada yang namanya Indah di sini." Dan telepon keburu ditutup aku sempat mengambil alih. Huh.
Tentu saja, di luar kalangan keluarga, semua orang memanggilku dengan nama KTP. Entah kenapa, tidak pernah bisa membawa nama panggilan rumah ke sekolah atau lingkungan kerja. Pernah waktu pindah sekolah ke lingkungan baru, pas hendak mencoba mengenalkan diri "Panggil aku Tris", eh sudah ada teman sekelas yang nama panggilannya Neng Tris, singkatan dari Neneng Trisyanti. Ya sudahlah... formal saja deh. Itu pun kadang bermasalah juga karena nama depanku cukup populer (baca: pasaran), jadi selama dua tahun sekelas dengan yang bernama depan sama jadi dipanggil "Indah Tri", hanya sekedar pembeda.
Judul buku ini, Panggil aku B. Kalau aku mau mencoba panggilan sesingkat seperti Neng Beauty Ayu di sini, bisa sih coba-coba panggilan baru jadi Ms. I atau Ms. T. Dibacanya kok jadi Missy atau Misty, ya? Terus kalau Ms. T bisa-bisa dikira pasangannya Mr. T nantinya. Kalau coba pakai Ms. Tris, nanti bisa-bisa dipanggil Mistress. Gawat, serasa di jaman historical romance deh...
Eh, lho, dari tadi kok malah ngomongin nama panggilan? Ini mah bukan review atuh nya?
View all my reviews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar