Penasaran dengan akting Colin Firth sebagai Mr. Darcy dalam miniseri Pride and Prejudice BBC Tahun 1995, yang sering disinggung-singgung novel chicklit Inggris (terutama novel Bridget Jones's Diary, tentu saja), akhirnya tanpa malu-malu kudownload saja sekalian. Enam episode, 1 GB, langsung ditonton dalam waktu sehari.
Lalu ditonton ulang besoknya.
Dan rencana ditonton besok-besoknya lagi.
Arrrgh! Jadi ingat waktu lagi rerun frenzy Buffy the Vampire Slayer, gara-gara lagi crazy about Spike!
Dan sekarang gara-gara si Mr Darcy! Padahal waktu nonton versi film di mana Mr Darcy diperankan Matthew Macfadyen rasanya aku cuek aja... tidak terkesan, lantas lupa begitu saja. Mungkin karena faktor Colin Firth yang so cute dan ganteng ya? Eh, bukan cuma good looks tentunya, kemampuan akting Colin Firth yang bisa bikin Mr Darcy yang cuma berdiri diam di pinggir ruangan dengan angkuh saja, nggak ngapa-ngapain, terasa begitu kuat kehadirannya. Tatapan matanya itu lho... apalagi kalau sedang mengikuti sosok Lizzie Bennet. Duh, maut banget!
Tatapan matamu mengguncang kalbu
Bisikan suaramu membuai rinduku
Sentuhan tanganmu menggoda jiwaku
Semua terasa indah…
Terpesona ku terpana dalam cinta
Eh, kok malah numpang ngedangdut. Tapi siapa yang nggak jatuh cinta sama Darcy versi ini sih?
Yummy. Apalagi waktu dia habis basah-basahan di episode 4 :
Adorable dan seksi... pantas dikutip terus-terusan di chicklit. Ehm.
Mengingat karakter Mr Darcy ciptaan Jane Austen ini (kelihatan sombong dan arogan padahal sebenarnya baik hati dan penyayang) telah menjadi salah satu pakem hero historical romance, bisa jadi besok-besok kalau baca hisrom yang terbayang adalah Mr Darcy-nya Colin Firth, nih!
Well, mengingat serial teve ini sudah 16 tahun (eh hampir 17 tahun ding) yang lalu, kayaknya telat banget ya baru tergila-gila sekarang. Tahun 2012 ini Colin Firth sudah lima puluh dua tahun lho, meski masih cute sih...
Ah, never too late to fall for Mr. Darcy.
Pasang satu lagi deh, ditambah kutipan pernyataan cintanya, sebelum langsung ditolak mentah-mentah oleh Lizzie Bennet...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar